bagaimana gejala bayi dengan HIV
Jika bayi lahir dgn HIV, bagaimana gejalanya ?
Dear dokter, Saya ingin menanyakan gejala utk bayi yg terkena HIV. Jika bayi lahir dgn HIV positif, apakah tanda2 yang dapat terlihat? mulai umur brp bulan tanda2 tersebut muncul pada umumnya? Ada suatu kejadian yg mungkin menyebabkan kami dan mungkin bayi kami tertular, tetapi kami belum berani mulai tes. Terima kasih sekali jika yayasan spirita dapat memberikan masukan, karena saya sudah coba cari info ini di web tetapi belum ada yg memiliki info tersebut. Terima kasih |
|
Oleh: Babé (22 Oktober 2006) Terima kasih atas pertanyaan. Perjalanan infeksi HIV pada bayi/anak sangat tergantung pada saat dia tertular. Kalau infeksi terjadi dalam kandungan waktu janin, kemungkinan bayi akan sering sakit-sakit dalam tahun pertama hidupnya, dan tanpa pengobatan, kemungkinan dia tidak tahan hidup lebih dari satu tahun. Penularan dalam kandungan agak jarang terjadi (kurang lebih 15 persen kasus infeksi pada bayi). Bila si bayi terinfeksi waktu persalinan, perjalanan penyakit lebih lambat, tetapi kemungkinan akan lihat tanda dalam 1-2 tahun pertama. Kurang lebih 50 persen bayi yang terinfeksi tertular waktu persalinan. Bila si bayi terinfeksi melalui ASI, perjalanan penyakit lebih lambat lagi, dan (tergantung kapan tertular) anak baru menunjukkan gejala 7-10 tahun setelah terinfeksi seperti orang dewasa. Gejala, bila terjadi, adalah sangat beraneka ragam dan sangat umum, dan HIV tidak dapat didiagnosis berdasarkan gejala. Tetapi bila anak sering sakit-sakit atau tidak tumbuh sebagaimana mestinya tanpa alasan lain, dan kalau ibunya diketahui terinfeksi atau pernah berisiko terinfeksi tetapi belum dites HIV, mungkin ada baik menindaklanjuti. Ingat: 1. Bayi hanya dapat tertular HIV bila ibunya terinfeksi HIV. Virus tidak dapat menular langsung ke bayi dari ayah yang HIV-positif bila ibu tetap HIV-negatif. 2. Hasil tes antibodi HIV (tes yang biasanya dipakai untuk diagnosis HIV) yang positif pada bayi di bawah usia 18 bulan tidak memastikan anak terinfeksi, karena bayi mendapatkan antibodi dari ibu sebelum lahir. Antibodi tersebut dapat ditahan sampai usia 18 bulan. Satu-satunya cara untuk memastikan bayi dengan hasil tes HIV positif benar-benar terinfeksi sebelum usia 18 bulan adalah dengan tes yang mencari virus. Tes tersebut mahal dan sulit terjangkau di Indonesia. 3. Sebaliknya, bila hasil tes antibodi negatif pada usia sebelum 18 bulan (mungkin 9-12 bulan), hal ini berarti anak TIDAK terinfeksi. 4. Kalau hasil tes antibodi adalah positif, hal ini berarti ibu pasti terinfeksi HIV, walaupun anak mungkin tidak (bila usianya masih di bawah 18 bulan). 5. Bila hasil tes antibodi adalah positif DAN anak menunjukkan gejala tertentu (ada hampir 50 jenis gejala), dokter dapat ambil diagnosis HIV sementara walaupun usia di bawah 18 bulan. Dalam hal ini pengobatan untuk anak dapat dimulai walau diagnosis belum ditegakkan. 6. WHO mengusulkan SEMUA anak dengan hasil tes antibodi positif diberikan obat pencegahan infeksi bakteri (obat namanya kotrimoksazol) dari usia 4-6 minggu. Obat ini murah (harus tersedia gratis). Jelas masalah ini cukup rumit! Kalau Anda curiga anak terinfeksi HIV, sebaiknya Anda mencari dokter anak dengan pengalaman dengan HIV, agar dapat ditangani dengan baik. Akhirnya, saya harus menjelaskan bahwa saya BUKAN dokter, dan selalu sebaiknya membahas masalah apa saja dengan dokter Anda. |
Komentar
Posting Komentar