Langsung ke konten utama

Katarak H25.2

Katarak

DEFINISI
Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya.
PENYEBARAN PENYAKIT
Pada dasarnya katarak adalah suatu penyakit mata yang erat hubungannya dengan mereka yang berusia lanjut, karena itu semakin meningkatnya usia harapan hidup, maka prevalensi katarak akan meningkat. Di Amerika serikat, sedikitnya 300.000 – 400.000 gangguan penglihatan karena katarak, dengan komplikasi dari teknik bedah modern menghasilkan 7000 kasus buta. Katarak terus merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia.
PENYEBAB
Katarak disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
  • Trauma
  • Terpapar substansi toksik
  • Penyakit predisposisi
  • Genetik dan gangguan perkembangan
  • Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
  • Usia
Penuaan merupakan penyebab utama dari katarak (95 %) dan 5 % disebabkan kerusakan congenital, trauma, keracunan atau penyakit sistemik. Derajat kerusakan yang disebabkan oleh katarak dipengaruhi oleh lokasi dan densitas (kepadatan) dari kekeruhan selain karena umur, pekerjaan, gaya hidup dan tempat tinggal seseorang.
Berdasarkan penyebab terjadinya katarak dibagi menjadi :
  1. Katarak senile ( 95 %) :
    Katarak ini disebabkan oleh ketuaan (lebih 60 tahun).
    Menurut catatan The Framinghan Eye Study, katarak terjadi 18 % pada usia 65 – 74 tahun dan 45 % pada usia 75 – 84 tahun. Beberapa derajat katarak diduga terjadi pada semua orang pada usia 70 tahun.
  2. Katarak congenital :
    Katarak yang terjadi sebelum atau segera setelah lahir (bayi kurang dari 3 bulan).
  3. Katarak traumatic :
    Terjadi karena cedera pada mata, seperti trauma tajam/trauma tumpul, adanya benda asing pada intra okuler, X Rays yang berlebihan atau bahan radio aktif. Waktu untuk perkembangan katarak traumatic dapat bervariasi dari jam sampai tahun.
  4. Katarak toksik :
    Setelah terpapar bahan kimia atau substansi tertentu (korticostiroit, Klorpromasin/torasin, miotik, agen untuk pengobatan glaucoma)
  5. Katarak asosiasi :
    Penyakit sistemik seperti DM, Hipoparatiroid, Down Syndrom dan dermatitis atopic dapat menjadi faktor resiko bagi individu untuk perkembangan katarak.
  6. Katarak komplikata :
    Katarak ini dapat juga terjadi akibat penyakit mata lain (kelainan okuler). Penyakit intra okuler tersebut termasuk retinitis pigmentosa, glaucoma dan retina detachement. Katarak ini biasanya mengenai satu sisi mata saja.
Ada 4 stadium antara lain :
Katarak insipien : stadium ini kekeruhan lensa sektoral dibatasi oleh bagian lensa yang masih jernih.
Katarak intumesen : kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air.
Katarak matur : katarak yang telah menegani seluruh bagian lensa. Katarak ini dapat dioperasi.
Katarak hipermatur : katarak mengalami proses degenerasi lanjut keluar dari kapsul lensa sehingga lensa mengecil, berwarna kuning dan kering serta terdapat lipatan kapsul lensa (Jounole zin kendor). Jika berlanjut disertai kapsul yang tebal menyebabkan kortek yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar sehingga berbentuk seperti sekantong susu dengan nucleus yang terbenam yang disebut katarak Morgaegni.
MEKANISME TERJADINYA PENYAKIT
Lensa mengandung 65% air, 35% protein dan sisanya adalah mineral. Dengan bertambahnya usia, ukuran dan kepadatannya bertambah. Katarak terbentuk bila masukan oksigen berkurang, kandungan air berkurang, kandungan kalsium meningkat, protein yang terdapat didalamnya berubah menjadi keruh dan tidak mudah larut.
TANDA DAN GEJALA
Gejala katarak senilis biasanya berupa keluhan penurunan tajam penglihatan secara progresif (seperti rabun jauh memburuk secara progresif). Penglihatan seakan-akan melihat asap/kabut dan pupil mata tampak berwarna keputihan. Apabila katarak telah mencapai stadium matur lensa akan keruh secara menyeluruh sehingga pupil akan benar-benar tampak putih. Gejala umum gangguan katarak menurut GOI (2009) dan Medicastore (2009) meliputi:
      1. Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.
      2. Peka terhadap sinar atau cahaya.
      3. Dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata.
      4. Memerlukan pencahayaan yang baik untuk dapat membaca.
      5. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
TERAPI
Untuk mengobati katarak terdiri dari:
1. Terapi Pencegahan: Mengurangi terpaparnya mata terhadap sinar ultraviolet, menggunakan pelindung mata bila berada di tempat kerja yang berpotensi menyebabkan kerusakan mata, mengobati penyakit-penyakit sistemik yang menjadi faktor resiko mempercepat terjadinya katarak.
2. Terapi Bedah: Dilakukan pengangkatan sebagian atau seluruh lensa dan diganti dengan lensa baru buatan. Dapat juga tidak diberikan lensa baru buatan tetapi diberikan kacamata dengan lensa khusus untuk pasien.
DAFTAR PUSTAKA
  • American Academy of Ophtalmology. Lens and Cataract. 1997-1998. San Fransisco: AAO
  • Anonim. 2010. Cataract. Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Cataract, tanggal 31 Januari 2010.
  • Global Online Information. 2009. Pengertian dan Definisi Katarak. Diakses dari http://info.g-excess.com/id/info/PengertiandanDefinisiKatarak.info, tanggal 31 Januari 2010.
  • Harvard Health Publications. Harvard Medical School. 2007. Cataract Surgery-Cataract: Eye Care. Diakses dari http://www.aolhealth.com/eye-care/learn-about-it/cataract/cataract-surgery, tanggal 31 Januari 2010.
  • Ilham. 2006. Epidemiologi Katarak, diakses dari http://www.scribd.com/doc/2028 3414/EPIDEMIOLOGI-KATARAK, tanggal 9 Januari 2010.
  • Ilyas, S. 2005. Ilmu Penyakit Mata. Ed. 3. FKUI: Jakarta.
  • James, B., Chew, C., Bron, A. 2006. Lecture Notes Oftalmologi. 9th ed. Erlangga Medical Series: Jakarta.
  • Medicastore. (2009). Katarak. Diakses dari http://medicastore.com/penyakit/65/ Katarak.html, tanggal 31 Januari 2010.
  • Ocampo, V.V.D. (2009). Cataract, Senile: Differential Diagnoses and Workup. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview, tanggal tanggal 31 januari 2010.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tingkat Kesadaran (GCS)

Fraktur Pelvis yang mengancam dan upaya penyembuhannya S32.8